Oleh: Gunawan Mubarraq
Ilustrasi perantauan |
Pulau Siemulue merupakan kabupaten yang subur, kaya dengan sumber daya
alam, penghasil minyak terbesar di Aceh, tambang, dan laut yang kaya
dengan ikan. Sehingga pulau kecil berpenduduk 82.762 jiwa ini disebut
dengan ulau ate fulawan (heart of gold Island atau pulau hati emas).
Namun realitanya, masyarak pulau Simeulue masih di bawah garis
kemiskinan. Ekonomi semakin terpuruk karena maraknya penyalahgunaan
keuangan daerah. Fasilitas publik seperti jalan aspal, lampu penerang
(PLN), jaringan telepon dan sebagainya masih belum dirasakan sebagian
masyarakat di bumi penghasil cengkeh tersebut. Dengan demikian, untuk
melakukan perubahan dari keterpurukan itu, di butuhkan
generasi-genarsi, putra-putri Simeulue yang progresif, misioner dan
visioner untuk membangun kembali Simeulue ke level yang lebih maju.
Untuk menggapai cita-cita tersebut, putra dan putri semulue bertekad
kuat, memiliki spirit yang luar biasa untuk keluar dari kampung halaman
dan rela merantau di negeri orang. Pemuda, pelajar, dan mahasiswa asal
Simeulue tersebar di berbagai penjuru nusantara seperti di wilayah Aceh,
Sumatra dan Pulau Jawa. Pelajar dan Mahasiswa di pulau jawa tersebar di
berbagai daerah misal : Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan
Malang Jawa Timur.
Pada dasarnya, Pemuda, Pelajar dan mahasiswa simeulue yang ada di pula
jawa khususnya di Malang Jawa Timur di ayomi oleh keluarga Tanah Rencong
(KTR) dan Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Aceh (IPPMA) karena jumlah
mahasiswa simeulue yang sangat sedikit. Namun dalam perkembangannya,
satu persatu Putra dan Putri asal Simulue mulai berdatangan ke Malang
untuk menuntut ilmu. Akhirnya, Roby sastro dan Teuku Hija Gunawan serta
teman-teman lainnya berinisiatif untuk merancang sebuah organisasi yang
di namakan Kesatuan Pelajar dan Mahasiswa Simeulue disingkat dengan
KPMS. Organisasi tersebut bertujuan untuk menciptakan persaudaraan antar pelajar dan mahasiwa asal simulue dalam sebuah wadah organisasi yang bekerja sama dengan pelajar dan mahasiswa asal simulue di Surabaya. Namun, pengurus-pengurus KPMS aktif menjadi pengurus IPPMA sehingga membuat KPMS sulit untuk berkembang. Selain kendala tersebut, kurangnya kader mahasiswa asal Simeulue yang ada di Malang dan koordinasi yang sulit dengan teman-teman mahasiswa di Surabaya juga membuat organisasi ini jalan di tempat.
Di tahun ajaran 2010/2011 ternyata pelajar dan mahasiswa asal Simeulue di Malang kian bertambah. Pada awalnya mahasiwa Simeulue berkisar lima orang dan bertambah hingga berjumlah lima belas orang yang tersebar di berbagai kampus di Malang seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tridharma dan Universitas PGRI Malang. Walaupun dalam jumlah komunitas mahasiswa simeulue di Malang masih sangat kurang namun tidak membuat semangat mereka pudar untuk mendirikan sebuah organisasi. Dengan semangat yang luar biasa dan kerjasama yang erat antar pelajar dan mahasiswa Simeulue di Malang sehingga mendeklerasikan sebuah organisasi yang diberi nama IPPELMAS-Malang. Oraganisasi ini sesungguhnya, lanjutan dari KPMS hanya di ubah nama menjadi IPPELMAS-Malang. Pergantian nama dari KPMS ke IPPELMAS Malang bertujuan untuk pemersatu pemuda, pelajar dan mahasiswa Simeulue di seluruh nusantara mulai dari Sabang hingga Meuroke dalam satu ikatan yaitu Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Siemulue (IPPELMAS).
Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simeulue Malang di deklerasikan pada Sabtu 26 februari 2011 yang bertepatan pada 22 Rabiul awal 1432 H pukul 11:30 di Universitas Muhammadiyah Malang. Yang di didirikan oleh Roby Sastro, Teuku Hija Gunawan, Wawan, Rohan, Sadak Hada Samami dan Moch. Hadidi serta teman-teman mahasiswa lainnya.
Berdirinya IPPELMAS di Malang bukan semata-mata memisahkan diri dari IPPMA. Namun, IPPMA adalah organisasi induk karena mengayomi seluruh pemuda, pelajar dan mahasiwa Aceh, sementara IPPELMAS Malang berada di bawah organisasi IPPMA dan anggotanya tetap ikut andil dalam kepengurusan IPPMA dan berpatisipasi dalam kegiatan IPPMA bahkan di anjurkan menjadi ketua IPPMA sekalipun.
Dengan adanya organisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang terbaik untuk Pemuda, Pelajar, mahasiswa Indonesia umumnya dan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa asal Simeulue khususnya. Dan dapat dijadikan sebagai wahana perkumpulan mahasiswa asal simeulue di Malang dalam membentuk karakter dan menambah ilmu pengetahuan, sekaligus sebagai fasilitator masyarakat, pemuda, pelajar dan mahasiswa dari Simeulue yang ingin ke Malang untuk menuntut ilmu atau kegiatan lainnya. Sehingga mahasiswa dari Malang yang kembali ke pulau Simeulue ate fulawan untuk membangun Simeulue, tidak hanya mengandalkan hard skill namun juga memiliki kapabilitas dalam hal soft skill. Selain itu masyarakat Simeulue pun dipermudah jika hendak berkunjung ke Malang. Begitu juga dengan mahasiswa atau pelajar yang hendak menuntut ilmu ke Malang.(Humas IPELMAS Malang)